Beberapa Jenis Penyakit pada Paru-paru
Organ penting ini merupakan salah satu organ
vital bagi kehidupan manusia. Khususnya berfungsi pada sistem pernapasan
manusia. Bertugas sebagai tempat pertukaran oksigen yang dibutuhkan manusia dan
mengeluarkan karbondioksida yang merupakan hasil sisa proses pernapasan yang
harus dikeluarkan dari tubuh, sehingga kebutuhan tubuh akan oksigen tetap
terpenuhi. Udara sangat penting bagi manusia, tidak menhirup oksigen selama
beberapa menit dapat menyebabkan kematian. Itulah peranan penting paru-paru.
Organ yang terletak di bawah tulang rusuk ini memang mempunyai tugas yang
berat, belum lagi semakin tercemarnya udara yang kita hirup serta berbagai
bibit penyakit yang berkeliaran di udara. Ini semua dapat menimbulkan berbagai penyakit
paru-paru.
Gejala seperti batuk-batuk, sesak napas, atau sakit di daerah dada mungkin saja menunjukkan bahwa ada yang tidak beres dengan paru-paru Anda. Dengan mendeteksinya lebih cepat, ini akan membantu agar penyakit ini tidak semakin lama dan bertambah parah. Informasi berikut tentang macam-macam masalah pada paru-paru beserta pencegahan dan solusinya, semoga dapat membantu untuk mendeteksi kesehatanparu-paru Anda.
Gejala seperti batuk-batuk, sesak napas, atau sakit di daerah dada mungkin saja menunjukkan bahwa ada yang tidak beres dengan paru-paru Anda. Dengan mendeteksinya lebih cepat, ini akan membantu agar penyakit ini tidak semakin lama dan bertambah parah. Informasi berikut tentang macam-macam masalah pada paru-paru beserta pencegahan dan solusinya, semoga dapat membantu untuk mendeteksi kesehatanparu-paru Anda.
Tuberkulosis
(TBC)
- Penyebab: Penyakit TBC disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menular
melalui percikan ludah saat penderita batuk.
- Gejala: Batuk berdahak lebih dari tiga
minggu. Dapat juga disertai batuk yang mengeluarkan darah. Penderita akan
mengalami demam khususnya pada siang atau sore, berkeringat pada malam
hari. Nafsu makan menurun sehingga mengakibatkan badan menjadi kurus.
- Pencegahan dan solusi: Bila ada teman,
tetangga atau anggota keluarga yang mengalami gejala tersebut, ada baiknya
Anda menyarankan untuk memeriksakan ke dokter untuk mengetahui apakah
batuknya merupakan penyakit TBC atau tidak. Karena kadangkala penyakit
batuk sering dianggap sepele, padahal penyakit ini dapat membunuh
seseorang bila tidak segera ditangani dan dapat menular kepada orang lain.
- Pengobatan: Pengobatan untuk TBC bila sudah
diketahui sejak dini sebenarnya tidak terlalu mahal dan mudah untuk
disembuhkan karena sudah ada obat yang disediakan pemerintah. Bila
diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar
tidak menularkan penyakitnya.
Penyakit ini juga sebenarnya merupakan salah satu penyakit yang sudah ditaklukan, tetapi belakangan kembali menyerang. Salah satunya adalah karena penderita tuberkulosis ini tidak menghabiskan obat mereka. Obat harus diminum secara teratur selama 6 sampai 9 bulan untuk menyembuhkan penyakit ini. Tidak menghabiskan obat dapat menyebabkan penderita tidak dapat sembuh dan menyebabkan obat tidak mampu lagi melawan kuman karena kuman menjadi kebal.
Asma
- Penyebab: Penyebab asma adalah
penyempitan sementara pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan penderitanya merasakan sesak napas.
Penyempitan terjadi pada pembuluh tenggorokan. Faktor keturunan sangat
berperan pada penyakit ini, bila ada orangtua atau kakek nenek yang
menderita penyakit ini dapat menurun kepada anak atau cucunya.
Alergi terhadap sesuatu seperti
debu, perubahan suhu, kelembaban, gerak badan yang berlebihan atau ketegangan
emosi dapat meyebabkan alergi sehingga selaput yang melapisi pembuluh akan
membengkak dan mengeluarkan lendir yang berlebihan sehingga pembuluh menjadi
sempit dan penderita sulit bernapas. Walau serangan sesak napas dapat hilang
sendiri, tetapi serangan berat bila tidak ditangani dapat menyebabkan kematian
karena penderita tidak dapat bernapas.
- Gejala: Sesak napas disertai suara mengi
(wheezing) Pencegahan dan solusi: Hindari hal-hal yang dapat menyebabkan
alergi pada penderita sehingga terjadi serangan asma. Misalnya dengan
membersihkan debu pada kasur, bantal atau selimut. Hindari suhu dan
kelembaban yang ekstrim, binatang piaran atau makanan yang dapat
menimbulkan alergi.
- Pengobatan: Untuk mengatasi serangan asma
adalah dengan menggunakan obat pelega (bronchodilator) dengan cara
dihirup. Cara lainnya adalah dengan melakukan terapi yang akan mengajarkan
bagaimana caranya rileks dan mengatur napas apabila terjadi serangan asma.
Bila penyakit asma sudah berat, dapat menggunakan obat pelega setiap hari
sampai serangan asma dapat dikontrol. Maka, dianjurkan bagi penderitanya
untuk selalu membawa obat pelega ke manapun dia pergi agar dapat segera
digunakan apabila terjadi serangan.
Bronkitis
- Penyebab: Penyakit bronkitis karena
peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju
paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus.
Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
- Gejala: Batuk disertai demam atau dahak
berwarna kuning bila disebabkan oleh infeksi kuman. Sedangkan bila
bersifat kronik, batuk berdahak serta sesak napas selama beberapa bulan
sampai beberapa tahun.
- Pencegahan dan solusi: Meningkatkan daya
tahan tubuh merupakan salah satu pencegahan yang dapat dilakukan.
Sedangkan untuk mencegah bronkitis kronik adalah dengan menghentikan
kebiasaan merokok juga menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok
pasif yang sangat berbahaya.
- Pengobatan: Untuk pengobatan bila disebabkan
oleh bakteri atau kuman dapat diatasi dengan meminum antibiotik sesuai
anjuran dokter. Bila disebabkan oleh virus, biasanya digunakan obat-obatan
untuk meringankan gejala.
Pneumonia
- Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi
yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri,
virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus
(Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
- Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental
dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam
tinggi.
- Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara
kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar
bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk
mencuci tangan, makan makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.
- Pengobatan: Apabila telah menderita
pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.
Emfisema
- Penyebab: Emfisema disebabkan karena
hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah
gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita
emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang
sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru
terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim
alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru
ini.
- Gejala: Sesak napas dalam waktu lama dan
tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita
sesak napas. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga
biasa dialami penderita emfisema.
- Pencegahan dan solusi: Menghindari asap
rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok
juga sangat penting.
Kanker
Paru-paru
- Penyebab: Kanker telah menjadi penyakit yang
mematikan, bahkan kanker paru-paru merupakan pembunuh pertama
dibandingkan kanker lainnya. Sel tumor atau kanker yang tumbuh di
paru-paru dialami oleh penderita kanker paru-paru. Kanker dapat tumbuh di
jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain.
Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker.
Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan. - Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas,
batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada
jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini
sudah tumbuh besar atau telah menyebar.
- Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan
asap rokok juga banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung
antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.
Paru-paru
Basah
Paru-paru basah merupakan istilah di masyarakat
yang sering digunakan dokter/petugas medis untuk menunjukkan kelainan pada
rongga paru-paru yang terisi cairan paru-paru. Proses yang sebenarnya terjadi
adalah proses peradangan. Kenapa disebut basah, karena memang paru-paru terisi
cairan radang.
Penyebab cairan tersebut bisa macam-macam,
misalnya :
1.Infeksi (TB paru, pneumonia, dll)
2.Tumor paru (baik yang asalnya dari paru-paru maupun proses penjalaran dari tumor di tempat lain)
3.Trauma (misal hantaman benda tumpul di rongga dada, dll)
1.Infeksi (TB paru, pneumonia, dll)
2.Tumor paru (baik yang asalnya dari paru-paru maupun proses penjalaran dari tumor di tempat lain)
3.Trauma (misal hantaman benda tumpul di rongga dada, dll)
Peradangan pleura di Indonesia paling sering
disebabkanpenyakit TBC. Radang di dalam paru-paru ini akan menembus pleura yang
lalu menimbulkan cairan. Selain TBC, cairan bias muncul bila paru-paru terkena
bronkhitis, tumor, bahkan masalah di luar paru-paru, seperti demam berdarah,
kekurangan albumin, dan lain-lain. Cairan muncul karena peradangan paru-paru
mengganggu permeabilitas (keadaan zat yang memungkinkan lewatnya zat lain)
pembuluh darah dan saluran getah bening di daerah tersebut sehingga cairan
merembes masuk. “Perlu diingat, cairan tersebut bukan merupakan lendir dari
saluran napas atas yang turun ke bawah, tetapi muncul karena peradangan,
”katanya. Tingkat bahaya penyakit ini tergantung pada penyakit dasarnya. Bila
disebabkan tumor atau kanker, maka sangat berbahaya. Sedangkan bila karena TBC,
infeksi nonspesifik, kekurangan albumin, atau kuman demam berdarah, biasanya
tidakterlalu serius.
Masyarakat biasanya mengaitkan hal tersebut dengan kebiasaan mandi malam hari, tidur di tempat dingin, berkendaraan motor di malam hari atau dihubungkan dengan kipas angin. Sebetulnya tidak ada kaitan secara langsung.
Masyarakat biasanya mengaitkan hal tersebut dengan kebiasaan mandi malam hari, tidur di tempat dingin, berkendaraan motor di malam hari atau dihubungkan dengan kipas angin. Sebetulnya tidak ada kaitan secara langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar